download

Dirut PT TWC: Borobudur Dorong Pertumbuhan Ekosistem Pariwisata

2 minutes

Partisipasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko dalam mengembangkan potensi pariwisata di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, menarik perhatian banyak pihak, khususnya bagi Pemerintah Kota Semarang. Pemkot Semarang yang diwakili oleh Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) melakukan kunjungan ke kawasan Candi Borobudur, Sabtu (13/8/2022).

Tujuan DP2K yang beranggotakan akademisi dari beberapa universitas di Semarang, Jawa Tengah ini salah satunya adalah untuk mendorong upaya aglomerasi Joglosemar serta bagaimana treatment sektor-sektor pariwisata dalam mendukung pertumbuhan khususnya untuk Kota Semarang.

“Kami berharap dengan agenda ini, bisa memberikan pencerahan dan wawasan kepada tim DP2K yang nantinya akan turut berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan pemerintah kota Semarang terkait potensi pariwisata.” Ungkap Kepala Bappeda Kota Semarang Budi Prakosa dalam sambutannya pada technical visit di Balkondes Ngaran, Borobudur, Magelang, Sabtu (13/8/202)

Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono, mengatakan bahwa Borobudur dikembangkan berdasarkan konsep kewilayahan, seperti Bali, yang menjadi satu ekosistem pariwisata. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang mengagendakan pengembangan kawasan wisata Joglosemar.

“Sesuai arahan presiden mengenai 10 Bali baru, kami susun masterplan Joglosemar. Ketika Presiden menetapkan Candi Borobudur sebagai Destinasi Super Prioritas, kami langsung lakukan pengembangan di empat hal, di antaranya, aksesbilitas & infrastruktur, akomodasi, atraksi & promosi, serta tidak kalah penting community development,” jelasnya.

Dirut PT TWC berharap ada kesamaan visi dalam mewujudkan pengembangan Borobudur dan juga ekosistem pariwisata Joglosemar. Ke depan, Borobudur yang menjadi magnet wisatawan asing masuk ke Indonesia bisa turut membantu penyebaran wisman ke wilayah lain sehingga waktu berkunjung menjadi lebih lama di Jateng-DIY. Hal ini akan mendorong pertumbuhan perekonomian, baik segi pariwisata maupun UMKM di kawasan.

“Borobudur tidak dikembangkan menjadi single destination saja. Borobudur itu menjadi magnet utama dari ekosistem wisata di kawasan. Koridor besarnya yaitu wilayah Joglosemar, tentu harus ikut berkembang,” lanjutnya.

Sementara Kepala Bappeda Kota Semarang Budi Prakosa menimpali bahwa aktivasi Joglosemar harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, baik di Semarang maupun kawasan lainnya.

“Sektor pariwisata ini multiplayernya effectnya luas dan menjangkau, baik kalangan atas, menengah dan bawah semua terkena dampak manfaatnya. Semoga, ke depan kita semua bisa mengoptimalkan potensi untuk mengembangkan perekonomian di Semarang khususnya dan Joglosemar pada umunya,” tuturnya.

Dalam acara ini turut hadir pula Direktur Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto serta Plt GM Unit Borobudur Pujo Suwarno.