download

Langkah Transformatif Koperasi TWC Kembangkan usaha F&B

4 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko mendorong agenda transformasi dan modernisasi di tiap lini usahanya. Hal ini pun berpengaruh pada kinerja Koperasi Karyawan (Kopkar) Taman Wisata Candi (TWC) yang turut mengembangkan lini bisnis usahanya untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono bersama Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto dan Ketua Koperasi Karyawan TWC Saryana meresmikan pembukaan Koperasi Space “Kspace” sebagai satu usaha baru bidang Food & Beverage yang berada di area Kantor Pusat TWC, Sleman, Yogyakarta, Jumat (22/7/2022). Sebagai wujud syukur, launching Kspace ini disertai dengan penyerahan santunan bagi Panti Asuhan Yapitu, Bantul dan Al Barokah, Sleman, Yogyakarta.

Pembukaan Kspace yang berlokasi di barat Teater & Pentas Ramayana Prambanan ini akan menyemarakkan bisnis kuliner di wilayah Jogja Timur yang memiliki banyak destinasi wisata yang menarik wisatawan. Kspace berkonsep coworking space dengan arsitektur modern yang terdiri dari ruangan indoor maupun outdoor serta rooftop yang bisa menjadi area yang cocok untuk menikmati suasana di sore hari.

Kspace cocok bagi para pekerja yang menerapkan kerja fleksibel dan santai. Kspace juga menyediakan menu minum ala café berbahan dasar kopi serta makanan cepat saji. Selain itu, Kspace dilengkapi dengan fasilitas wifi yang kencang guna menunjang aktivitas di jagat maya.

“Kspace menghadirkan ruang kerja bersama untuk mendukung kebutuhan fleksibilitas dan mobilitas dan kenyamanan kerja yang semakin tumbuh dan berkembang. Selain itu, Kspace juga menjadi bukti bahwa koperasi bias terus berkembang, baik dari sisi bisnis usaha maupun juga pengembangan visi koperasi ke depannya,” terang Ketua Koperasi Karyawan TWC Saryana saat peresmian Kspace, Jumat (22/7/2022).

Koperasi Space ini merupakan wujud kerja sama antara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko dengan Koperasi Karyawan Taman Wisata Candi (TWC). Di sini, PT TWC menyediakan lahan pendukung, sementara Kopkar TWC bertindak sebagai pihak yang berinvestasi. Adapun kontribusi koperasi ke TWC berupa sharing profit atau bagi hasil dari sewa lahan yang telah disepakati.

Dalam agenda kerjanya, Kopkar TWC turut menerapkan nilai-nilai kolaboratif dalam mengembangkan usahanya. Hal ini dilakukan dengan mengandeng beberapa pihak, seperti kerja sama dengan Pertamina untuk pengadaan Pertashop, Wifi Corner yang bekerja sama dengan Telkom Indonesia serta kerja sama dengan Grab Jogja sebagai pembentukan titik Grab Station di kawasan Prambanan, Sleman. Selain itu, Kopkar TWC juga bekerja sama dengan indogrosir untuk pengadaan jejaring toko ritel modern yang dimilikinya.

“Ke depan, model bisnis seperti ini akan kami kembangkan ke luar area Taman Wisata Candi. Kami sudah merencanakan pembukaan outlet di dekat TWC Ratu Boko dan satu outlet di TWC di Borobudur. Selain itu, kami mengembangkan anak usaha PT Hita Gemilang Jaya untuk mengekskalasi pendapatan koperasi yang nantinya akan kembali dan dinikmati oleh seluruh anggota koperasi,” lanjutnya.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengapresiasi langkah Kopkar TWC yang melakukan ekspansi bisnis usaha ini. Menurutnya, langkah strategis ini harus dibarengi dengan konsep pemahaman baru kepada anggota agar bisa tumbuh beriringan sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.

“Kami berharap tantangan ke depan harus bisa dipahami dengan penyesuaian. Terobosan-terobosan diperlukan sekaligus melakukan upaya pemahaman baru bagi anggota. Hal ini nantinya akan menumbuhkan satu perspektif baru, yang bisa memantik anggota untuk ikut berkontribusi,” ungkapnya.

Kopkar TWC merupakan koperasi yang beranggotakan karyawan PT TWC. Saat ini, Kopkar TWC memiliki beberapa unit usaha yang berada di lingkungan kerja PT TWC, seperti simpan pinjam, souvenir, kendaraan wisata berbasis listrik, dan percetakan. Melalui Kspace ini, Kopkar TWC berekspansi ke dalam bisnis F&B dengan pangsa pasar yang lebih luas.

“Saya kira ini sebuah langkah maju  yang patut kita apresiasi, Tapi ini juga harus diikuti dengan pengelolaan yang professional. Di unit bisnis, harus mengoptimalkan pendapatan. Sementara aktivitas koperasi fokus pada kesejahteraan anggotanya,” tutupnya.