download

PT TWC Gelar Apel dan Syawalan Bersama Perdana Sejak Pandemi Berlangsung

2 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko menyelenggarakan Apel Pagi dan Syawalan di halaman Kantor Pusat PT TWC, Senin (9/5/2022). Kegiatan apel dan syawalan perdana yang sempat vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19 ini, diikuti oleh jajaran direksi, karyawan, manajemen The Manohara Hotel Yogyakarta, PT Bhumi Visatanda sebagai anak perusahaan serta pengurus Ikatan Istri Karyawan Karyawati (IIKK) PT TWC.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dalam amanatnya menyampaikan apresiasi setinggi-tinginya terhadap pelayanan prima yang dilakukan oleh seluruh tim manajemen yang terlibat, selama masa libur Lebaran 2022.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim manajemen yang sudah mempersiapkan dan bertugas selama musim lebaran kemarin dengan sangat baik. Hampir satu minggu kita melihat destinasi kita dikunjungi oleh banyak wisatawan kembali. Sekali lagi, ini adalah awalan yang harus kita syukuri,” terang Edy Setijono.

Pada musim libur lebaran 2022, mobilitas masyarakat Indonesia telah dilonggarkan oleh pemerintah Indonesia, seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali melalui kegiatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan di sejumlah aktivitas. Hal ini membuat kegiatan mudik kembali bergeliat dan aktivitas wisata kembali menguat.

“Pemerintah sudah membuka kembali izin melakukan perjalanan termasuk melakukan perjalanan wisata. Ini menjadi berkah buat kita di dalam musim liburan ini. Kita kembali diminta untuk siaga dan mengingat seluruh standar operasional prosedur (SOP) untuk menghadapi normal baru. Semoga, musim lebaran ini menjadi exercise untuk kesiapan pelayanan kita yang terbaik ke depan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Edy Setijono juga mengingatkan jajarannya terkait paradigma industri pariwisata yang bergulir dari mass tourism ke quality tourism. Dirinya berharap, seluruh stakeholder bersiap dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi dunia pariwisata Indonesia.

“Sekarang kunjungan mulai bergeser, tidak lagi kuantitas tapi mengarah ke kualitas. Kondisi tim kita dalam jumlah untuk melayani jumlah wisatawan yang dua kali lipat lebih besar. Kalau jumlahnya sekarang tidak sebesar itu, mestinya kualitas layanannya harus lebih baik, kecepatan dan ketanggapan juga harus lebih baik,” tutupnya.