download

PT TWC Siap Bersinergi Mengembangkan Museum di TMII

2 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) siap bersinergi dengan pengelola museum yang berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk mendukung pengembangan visi TMII ke depan. Sinergitas yang terbangun ini bisa turut menjadi bara dalam mengobarkan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesia.

Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan koordinasi serta konsolidasi antara PT TWC dengan para pengelola museum di TMII, Jumat (16/7/2021). Kegiatan yang dilakukan secara daring ini merupakan sarana komunikasi dan membuka ruang diskusi untuk melancarkan program pemerintah dalam pengembangan TMII ke depan.

Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Emilia Eny Utari dalam sambutannya mengatakan bahwa PT TWC akan terbuka dengan berbagai usulan serta gagasan dari berbagai pihak yang sesuai dengan visi pengembangan TMII ke depan.

“Kami terbuka dan pastikan kita paham dulu akan ada perubahan. Kami senang apabila ke depan dalam pengembangan ini duduk bareng secara bersama, bisa menyampaikan apa-apa yang masih menjadi kendala dan bagaimana solusinya. Tentunya dengan komunikasi yang baik, apapun pasti bisa diselesaikan,” terangnya.

Koordinator Museum TMII Jaya Purnawijaya menyampaikan bahwa perlu adanya dukungan yang intens agar museum bisa mandiri serta meningkatkan perannya di dalam kawasan TMII. Menurutnya, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah optimalisasi upaya koordinatif antar lembaga yang melingkupi museum-museum yang ada di TMII.

“Kita perlu atur bagaimana hubungan lembaga-lembaga ini, baik antara TMII maupun dengan Kementerian atau lembaga, Pemda maupun komunitas. Hal ini juga berpengaruh pada bagaimana museum ini bisa mandiri, baik dari segi keuangan, SDM dan pengelolaannya. Ini perlu diperhatikan, supaya museum kita bisa menghidupi operasionalnya sendiri,” ujarnya.

Jaya menambahkan, museum merupakan salah satu objek yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan di kawasan TMII. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan museum di TMII ke depan.

“Kalau kita lihat data kunjungan yang sebesar 6 juta pengunjung di tahun 2019, museum ini menduduki urutan kedua setelah unit taman rekreasi dengan persentasi 22 persen pengunjung taman rekreasi dan 20 persen pengunjung museum. Tentu kita masih berpeluang menjadi daya tarik utama kunjungan ke TMII dengan dukungan kelembagaan yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, pengelola Museum PP IPTEK Syachrial Annas mengatakan ada harapan besar terhadap kelangsungan museum dari pengelola baru TMII. Pengelola museum yang memiliki 28 wahana alat peraga berharap pengelolaan TMII yang baru bisa merubah persepsi masyarakat terhadap museum. “Sebagian orang sempat dengar museum di TMII itu jadul. Maka perlu kemasan kita coba perhatikan dan bisa disampaikan oleh manajemen yang baru. Jadi perlu rebranding TMII,” ungkapnya.