download

TJSL PT TWC Launching Kampung Ramah Anak Sambrangrowo Borobudur

3 minutes

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Edy Setijono bersama Corporate Secretary PT TWC Emilia Eny Utari, TJSL & SME Founding Manager Bambang Sarwo Eddy dan Kepala Desa Borobudur Anwar Ujang meluncurkan program Kampung Ramah Anak di Dusun Sabrangrowo, Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021).

Program unggulan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT TWC ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang ramah anak serta mengembangkan potensi warga, baik di bidang pendidikan, sosial, kewirausahaan serta pariwisata berbasis lokal.

“Semoga kegiatan ini bisa kita realisasikan bersama dan menjadi daya tarik khusus untuk Dusun Sabrangrowo. semoga aktivitas ini bisa berkembang, tidak hanya untuk internal saja, namun harus ada kemasannya supaya bisa menjadi satu destinasi khusus berbasis lokalitas yang bisa diandalkan,” tutur Dirut PT TWC Edy Setijono.

Kepala Desa Borobudur Anwar Ujang mengatakan bahwa pemerintah desa sangat mendukung program pembinaan dari PT TWC ini. Dirinya menilai, program ini bisa menjadi percontohan di wilayah lain sebagai bentuk pengembangan wisata berbasis lokalitas yang dikembangkan oleh warga sendiri.

“Ada beberapa dusun yang akan kita jadikan potensi baru wisata di Borobudur. Di sini bisa menjadi proyek percontohan. Pemerintah Desa menginginkan adanya perubahan pemikiran di masyarakat yang memiliki pemikiran inovatif dan menjadi pelaku utama dalam program KSPN Borobudur ini,” ujarnya.

Senada dengan hal ini, Dirut PT TWC EddySetijono mendorong program ini bisa menjadi nilai tambah pariwisata di kawasan Borobudur yang menjadi destinasi super prioritas. Aktivitas warga yang otentik bisa menjadi magnet tersendiri untuk menggaet wisatawan.

“Pariwisata ini nilai tambah saja. Harus ada aktivitas produktif yg bisa menghidupi aktivitas di dusun. Aktivitas yang kita kemas dengan estetika bisa menjadi wisata. Kalau bisa ada produk yang berbasis aktivitas anak-anak yang bisa menjadi daya tarik yang belum ada di sekitar Borobudur,” terangnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT TWC Emilia Eny Utari bersama TJSL & SME Founding Manager Bambang Sarwo Eddy beserta tim telah bertemu dengan tokoh masyarakat serta anggota karangtaruna Sabrangrowo untuk menggali potensi yang bisa dikembangkan di dusun ini. Pertemuan yang dilaksanakan Jumat (30/4/2021) ini selain silaturahmi juga memohon ijin untuk bisa bekerjasama dalam mengembangkan program ini.

“Warga dan tokoh masyarakat sangat menyambut baik program ini. Mereka antusias dan semangat untuk bekerja sama dalam mewujudkan kampung ramah anak ini,” terang Emilia menambahkan.

Pemdes Borobudur juga mendukung sinergitas yang terbentuk antara BUMN, Pemerintah Desa serta warga dalam mengembangkan program ini.

“Kampung Ramah Anak menjadi tugas bersama, bukan hanya dari Pemdes, Pemerintah pusat, BUMN namun semuanya harus terlibat. Anak-anak cepat berkembang dan butuh bantuan mengembangkan karakter tunas bangsa ini,” lanjutnya.

Ada beberapa agenda kerja yang akan dikembangkan pada program Kampung Ramah Anak di dusun yang terletak di barat Taman Wisata Candi Borobudur ini, di antaranya Taman Bacaan Masyarakat, Natural Space Children Garden, Taman Dolanan Anak Tradisional, Taman Tertib Lalu Lintas serta Warung Kejujuran.

TJSL & SME Founding Manager Bambang Sarwo Eddy menambahkan program yang akan berjalan selama satu semester ini akan melibatkan peran aktif anggota karangtaruna di tiap kegiatannya.

“Kita akan bersama-sama dengan pemuda-pemudi sekitar. Mereka yang akan menggerakan program ini semua dengan pelibatan aktif sukarelawan yang berasal dari pemuda sekitar,” jelasnya.

“Banyak potensi yang bisa dikembangkan. Salah satunya kebun bambu yang banyak dijumpai di Sabrangrowo. Di sini pun dahulu ada industri mainan anak gasingan. Melalui program ini kami akan coba untuk membangkitkan kembali dan menjadi salah satu atraksi yang menarik,” tutupnya.