download

PT TWC Bareng Rumah BUMN Dorong UMKM Berkembang

3 minutes

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) berkolaborasi dengan Rumah BUMN Jogja melakukan diskusi bareng dengan mitra binaan PT TWC di kantor Rumah BUMN Jogja, Selasa (20/4/2021). Kegiatan yang bertajuk “Ngobrol Bermanfaat Bareng Rumah BUMN Jogja” ini sebagai sarana pembinaan untuk mengembangkan kompetensi nilai produk mitra binaan.

Corporate Secretary PT TWC Emilia Eny Utari membuka kegiatan yang diikuti sebanyak 17 mitra binaan ini. Acara yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat ini mengajak para pelaku UMKM untuk naik kelas serta terus berinovasi di masa pandemi ini.

“Semuanya pasti sangat merasakan dampak yg terjadi. Namun, kita harus inisiatif bagaimana menyiasati masa pandemi ini. Banyak yang berhasil melewati pandemi ini dengan sukses. Kami berharap di masa pandemi ini, bapak-ibu tetap masih bisa eksis dan usaha bapak ibu bisa berjalan dengan baik,” kata Emilia saat membuka kegiatan ini.

Dalam kesempatan ini, CFO Rumah BUMN Jogja M.Subki Rifai menyambut baik kolaborasi antara PT TWC dengan Rumah BUMN Jogja ini. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk para mitra binaan PT TWC.

“Di sini Rumah BUMN Jogja berkolaborasi dengan PT TWC karena tempat ini memang untuk pengembangan UMKM. PT TWC meminta kita sebagai salah satu fasilitator untuk pengembangan mitra binaannya. Ke depan, semoga mitra binaan ini bisa berkembang dan bisa berbisnis dengan pangsa pasar yang lebih luas lagi,” ucap M.Subki Rifai.

Manajer Retail Rumah Kreatif BUMN BRI Alfian Empu Krisna menambahkan bahwa mitra binaan PT TWC memiliki potensi yang cukup untuk berkembang. “Sebenernya teman-teman belum terinformasikan saja. Ada potensi dan peluang bahwa ada UMKM mitra ini bisa menjadi besar,” ucapnya.

Dirinya menambahkan bahwa sudah kewajiban Rumah BUMN melakukan pembinaan UMKM yang ada. Di tempat ini, bermacam kelas diskusi dilakukan untuk menunjang peningkatan mutu produk UMKM.

“Kita lebih detail. Kita fokus ke UMKM. Di sini, teman-teman nanti bisa belajar tentang pengembangan media sosial untuk sarana penjualan. Selain itu, kita juga ajarkan bagaimana foto produk dan desain yang menarik untuk konsumen. Harapannya UMKM dari TWC akan merasakan manfaatnya dengan tujuan menaikkan omset,” lanjutnya.

TJSL & SME Founding Manager Bambang Sarwo Eddy mengatakan bahwa para mitra binaan ini perlu meningkatkan proses penjualan secara online melalui kanal sosial media.

“Di saat seperti ini, ada disrupsi dari offline ke online. Pertemuan ini ketahuan bahwa produk ini masih kurang dan perlu ditingkatkan. Beberapa produk sudah bagus di medsos seperti Jamur Priyayi. Yang belum seperti Pandan Ngaran, Borobudur dan Lopit Bokoharjo, Sleman, juga perlu ditingkatkan dari segi medsosnya,” ungkapnya.

Salah satu peserta acara, Wesunu Sumantoro mengatakan bahwa melalui kegiatan ini dirinya mendapat ilmu untuk mengembangkan produknya, terutama di kanal media sosial akun jualannya.

“Saya sangat tertarik, terutama saat pembahasan mengenai jualan melalui media sosial. Kami akan menindaklanjuti kegiatan yang positif ini,” ujar pemilik produk Jamur Priyayi yang berasal dari Prambanan, Klaten ini.

Salah satu peserta lainnya, Basiyo mengatakan bahwa perlu adanya perhatian lebih terhadap UMKM yang masih di bawah untuk naik kelas dan bisa bersaing dengan produk yang sudah mapan.

“Kami sangat apresiasi terhadap pembinaan ini. Kami ingin kegiatan ini bisa terus dilakukan agar UMKM yang masih berada di bawah bisa naik kelas dan bersaing dengan UMKM yang lebih besar,” ujar pengusaha souvenir dari Borobudur, Magelang, Jawa Tengah ini.